Page: 04
Mendengar hal itupun bapak ridhopun terkejut.
“bukannya saya sudah mengurungnya..”
“kejahatanmu sudah cukup jelas bapak ridho, segera datang ke kantor saya atau saya akan menyuruh polisi untuk menjemputmu ke kelas..”
“iya buk..”
Setelah nisya dibawa ke rumah sakit ibuk guru dan nada pun kembali ke kelas.
“apa yang terjadi sih? Kok lama banget gurunya masuk kelas” ucap agung dengan nada kesal.
“ntah apa yang terjadi sepertinya hal yang buruk” ucap andrian.
Disaat mereka sedang bercakap cakap datanglah nada dan ibuk guru.
“kenapa dengan nisya buk?” ucap salah satu murid.
“nggak ada apa apa Cuma demam biasa?”
“Cuma demam biasa kok lama banget?”
“ahh, dia tak sadarkan diri karna demamnya itu jadi ibuk harus menunggunya sadar dulu”
“oh, ya sudah buk lanjutkan ke pelajarannya nanti pergantian jam buk”
Sebelum pelajaran dimulai nada mulai merasakan sakit di bagian kepalanya dan iapun minta izin untuk pergi ke toilet.
“maaf buk, saya izin ke toilet dulu buk”
“oh, silahkan nada”
Sedangkan di ruangan kepala sekolah bapak ridhopun masuk kedalam ruangan itu dan dilihatnya polisi sedang berjaga di samping kepala sekolah.
“bagaimana bapak ridho? Apa bapak sudah tahu kesalahan apa yang sudah bapak buat”
“saya tahu itu salah, tapi saya lakukan itu karna kebaikan kita juga!”
“saya tidak mengerti apa yang kamu ucapkan itu bapak ridho?”
“sebenarnya marmut yang menggigit nisya itu sudah terjangkit virus rabies yang angat kuat melebihi kekuatan virus rabies biasanya sehingga orang yang terkena gigitannya itu akan seperti zombie, jadi saya harus mengikatnya di dalam ruangan itu sampai saya menemukan obatnya”
“jangan membuat alasan yang tidak masuk akal bapak ridho’
“saya mengatakan yang sebenarnya buk?”
Tiba tiba saja terdebgar suara yang sangat keras dari luar ruangan.
‘AAAAWAAAAAH…. TOLONG…’
Seseorang masuk kedalam ruangan kepala sekolah. ternyata ibuk rita masuk dengan terburu buru, peluh keluar dari wajah ibuk itu sangat banyak, keadaan pun berubah menjadi sangat mencekam dan menakutkan ibuk itupun mulai berkata..
“gawat buk ada.. z..z.. ada…”
“cepat ucapkan buk, apa yang terjadi di luar sana?”
“ada zombie buk, anak murid berubah jadi seperti zombie mereka saling menyerang dan saling mengigit”
Mendengar hal itu bapak ridhopun keluar dari ruangan itu dan melihat kejadian yang ada ternyata anak murid yang tadinya tenang berubah menjadi mencekam wajah mereka pucat, mulut mereka mengeluarkan darah dan mata mereka merah seperti bianatang buas yang sedang kelaparan.
To be continue...
School crisis: BAB I
Sarah dan fitri yang mengintip hal itu pun ingin beranjak pergi dari tempat ia mengintip tapi… sarah pun terbangun dari pingasannya langsung menggigit tangan nada yang berada di sampingnya.
“AWW… APA YANG KAMU LAKUKAN NISYA!” teriak nada dengan sangat keras.
Melihat hal itu ibuk guru pun menjauhkan nada dari nisya , tapi setelah menggigit itu mata nisyapun merah dan darah keluar dari mulut nisya sangat banyak, tapi setelah itu nisya kembali tak sadarkan diri, keadaanpun berubah menjadi mencekam. Ibuk guru itupun langsung menelpon kepala sekolah dan menanyakan yang terjadi.
“cepat bawa nisya ke rumah sakit!”
“baik buk” setelah mendengar perintah itu ibuk guru itupun menelpon ambulans. Dan mulai mendekati nada.
“kamu tidak apa apakan nada”
“iya buk, ngak apa apa cuma berdarah”
“sini ibuk obati tangannya..” ibuk itupun mengambil perban dan betadin dan memberikannya ke tangan nada.
“apa yang dilakukan nisya buk? Kenapa dia seperti itu?”
“sepertinya dia sedang shock berat akibat apa yang sudah yang dialaminya itu”
“apa mungkin dia sudah tergigit virus buk?”
“huss, jangan ngomong sembarangan!”
“ya buk..”
Tak lama setelah itu mobil ambulanspun datang ke sekolah dan membawa nisya ke rumah sakit.
Sarah dan fitri yang melihat kejadian itu,sedikit terkejut apa yang dilakukan nisya seperti bukan dirinya yang berada di kelas seperti nisya telah dikendalikan.
“apa yang dapat kamu simpulkan tentang kejadian tadi fitri?”
“ntah, aku tidak dapat menyimpulkannya..” sambil berjalan ke lorong sekolah menuju ke kelas.
“seperti ada yang aneh dengan nisya setelah ia digigit oleh marmut itu”
“iya, sangat aneh melihat apa yang dilakukan oleh nisya tadi”
“gimana kalau kita kekantin dulu baru ke kelas..”
“good Idea”
Merekapun pergi ke kantin sekolah.
Kepala sekolahpun menelpon bapak ridho untuk datang ke kantornya.
‘kriing..kriing’ bunyi telepon bapak ridho terdengar cukup jelas dari saku celananya.
“halo, buk kepala.. ada apa ya?”
“sebaiknya kamu datang ke kantor saya segera!”
“tapi buk, saya sedang mengajar di kelas, buk”
“ini tentang nisya?”
Mendengar hal itupun bapak ridhopun terkejut.
To be continue...
F. A. Y. D (Just kiding)
Saat kita berada di lingkungan sekolah tentu saja kita merasakan hal hal yang bermacam macam, kadang kita bahagia kadang sedih dan kadang kita merasa cinta. Dan kadang kita melakukan hal hal menarik agar membuat orang terawa dengan kita dan itu pun sering kami lakukan saat kami lakukan di sekolah, karna tak akan ada hari yang baik tanpa tersenyum, tapi kadang kita melakukan hal hal yang bisa membuat orang marah, sakit hati karna kita terlalu menyindirnya hanya untuk sebuah senyuman.
Tempat terbaik bagi kami mungkin lebih baik di sekolah daripada di rumah karna kalau kami di sekolah mungkin kami akan sering bercanda dan bertemu dengan sahabat di sekolah, kami sering melakukan hal hal yang aneh di sekolah kadang orng lain sedang asyik belajar dengan guru tapi kami malah asyik mengobrol di belakang kadang kami mengobrol tentang sepak bola, film dan lain sebagainya.
Kadang kami juga sering saling menyindir dan orang yang sering kami sindir kadang rama kadang yogi kadang aku juga sering disindir oleh mereka, entah apa maksud mereka menyindir kami yang penting mereka senang dengan apa yang mereka lakukan itu dan kami pun bisa tertawa bersama kadang orang yang mereka sindir itu mungkin saja merasa kesal dan marah.
Pernah suatu ketika kami mencoba menyindir fauzan tapi dia sangat sulit untuk disindir karna kalau dia kami sindir pasti ia akan mencoba untuk menyindir balik. Tapi itulah senangnya per sahabatan walaupun saling menyindir tapi kami tetap menjadi sahabat dan hal itu tak akan pernah pudar.
Suatu ketika pernah juga kami untuk menyindir agung, waktu itu mungkin agung sedang bad mood, ntah kenapa waktu itu kami sindir dia marah ntah karena sindiran kami yang keterlaluan atau mungkin karena dirinya yang ada masalah.
Baru baru di stasiun televise tentang kejadian yang melibatkan artis Indonesia engan hokum karena mencabuli seorang anak laki laki nama artisnya saipul jamil, jadi kami mencoba menyindir agung dengan nama itu sebab badannya yang kekar sama seperti badan artist yang kami sindir itu.
“oi gung, kamu lagi ngapain?” Tanya fauzan
“nggak ada sedang duduk aja, emangnya kenapa?”
“kamu itu kalau dilihat dari samping sangat mirip artis, dari wajah, body. Mengingatkan seseorang artist”
“siapa zan?” ucapku
“masa kamu nggak tau sih, ituloh.. yang lagi tren namanya sekarang ini”
“ooh, yang kekar itu ya.. haha”
“siapa?” ucap agung merasa penasaran.
“kamu jangan marah ya.. saipul jamil”
“hahahaha… sangat mirip..” aku tertawa keras.
Fauzanpun ikut tertawa, tapi disanalah awal dari bencana yang kami buat hanya karena keteledoran kami sebagai teman seharusnya kami tidak mengatakan hal yang membuatnya marah. Esok harinya fauzan pergi kepadang dengan ibunya untuk pergi ketempat ayahnya yang tinggal di padang, seangkan aku masih ekolah bersama dengan teman lainnya.
Tapi sikap agung pun mulai berubah yang tadinya sering mengobrol dengan ku bahkan saat aku sapapun dia diam tanpa menghiraukan ku, saat aku mulai mendekatinya dia asik mengobrol dengan teman lokal sebelahnya tanpa menghiraukan ku, disana aku mulai menyadari apa yang telah kami lakukan tidaklah benar dan cara menyindir kami yang terlalu keterlaluan.
Dua hari lamanya dia melakukan ku sperti bukan seorang sahabatdan aku mulai merasa bersalah dengan kejadian itu, akupun mulai mendekatinya.
“gung” meanggilnya.
“gung” aku memanggilnya sekali lagi.
Dia tetap diam.
“gung, maafkan aku ya.. atas sindiranku kemarin”
“yaa.. jangan diulangi ya kawan”
“ya.. kukan mencoba untuk nggak ngulanginnya lagi”
Dia pun mulai terseyum “ya sahabat..” agung pun mulai menjabat tanganku.
“fauzan gimana, dia kan lagi di padang, maafkan dia juga ya..”
“orak opo opo.. haha”
“haha”
Kami kembali berteman dan melupakan apa apa yang terjadi sebelumnya tentang hal yang membuat salah satu teman kami sakit hati.
Waktu terus berjalan suka maupun duka selalu terjadi, guna seorang teman adalah selalu hadir baik disaat suka maupun duka. Sebab hari tidak selalu terjadi yang baik baik saja, duka pun pasti juga akan datang.
Ini kejadian yang menyedihkan untuk diceritakan sebab semua orang pasti akan mengalami hal seperti ini.
27 desember 2014, saat itu hari sabtu aku pergi kerumah sanak family ku yang rumah nya tidak terlalu jauh dari rumahku.
Disana aku sedang makn yang dihidangkan oleh sanak family ku, dan saat sedng asik makan tiba tiba saja datang tetanggaku dengan terburu buru pergi kerumah sanakku..
“innalillahiwa inallillahi rajiun, apak sudah meninggal”
“apak yang mana?”
Aku mulai mendekat..
“ayah yusuf..”
Mendengar namaku disebutkan akupun berlari kearah pintu luar dengan menangis aku segera berlari ke rumahku yang tidak terlalu jauh.
Akupun mulai melihat, banyak dari kelurga ku yang sibuk ada yang menangis, menelpon sanak keluargaku yang lainnya. Sempat terpikir olehku ini tidak mungkin terjadi.. mugkin ini hanya mimpi, tiba tiba saja nenek ku memelukku degan menangis.
Ramai orang datang kerumahku untuk mendoakan ayahku agar beliau dimasukkan kedalam surga.. amiin ya allah.
Begitu juga dengan teman ku, rama. Dia datang kerumahku dengan pakaian sekolah. Saat itu aku sedang duduk di dalam rumah sedang membacakan surat yasin, saat itu jasad ayahku belum tiba dari padang, sebab ayahku meninggal di rumah sakit padang, dengan ibuku. Rama mulai mendekatiku dan duduk disampingku.
“sabar ya suf..”
“ya rama..”
Diapun pergi untuk sekolah dia datang kerumahku hanya untuk menjemputku pergi sekolah. Tiga hari setelah kejadian itu aku kembali ke sekolah untuk menuntut ilmu, walaupun aku masih merasa kehilangan. Hal seperti ini juga pernah ialami oleh agung, ia kehilangan ayah tersayangnya saat klas XII sma tapi kami selalu menghiburnya sebab ALLAH pasti mengetahui apa yang tidak kita ketahui yaitu kematian.
Tapi tidak semua hal yang buruk kami hadapi sebab dalam perjalanan sma ini pasti ada hal yang menyenangkan yang kita lakukan contohnya saja kita akan bertemu teman teman yang baik, yang jahil, yang suka menyindir tapi itulah hebatnya, saat perangai kita berbeda beda tapi kita tetap bisa saling mengerti dan kita selalu berteman.
Ada satu hal yang membuatku terus mengingat akan hal ini, F.A.Y.D adalh suatu grup yang kami buat sendiri dengan mengambil nama kami yaitu Fauzan,Agung,Yusuf,Dayat. Kami sengaja membuat grup ini agar kami bisa mengingat akan hal apa yang kami buat di sma ini.
“eh, gimana kalau kita membuat satu grup saja” ucap agung.
“grup apa?” Tanya dayat.
“FAYD, singakatan nama kita, baguskan” ucap fauzan.
“bagus tuh, tapi buat apaan kita membuat grup ini” tanyaku.
“untuk mengubah dunia ini, dan kita akan membuat nama fayd terkenal” ucap agung.
“bagus tuh”
Saat itulah kami mulai terobsesi dangan grup ini bahakan kami membuat satu icon tentang fayd, ini kami lakukan agar mereka lebih mengenal kami bahkan karena terkenalnya grup fayd ini sampai terkenal ke lokal sebelah, kami membuat grup ini dari kelas XI.
Pernah saat itu kami bertengakar dengan grup cewek karena saat itu ada lomba untuk melukis lokal agar terliahat indah perlombaan ini biasanya dilakukan sekali setahun. Saat itu ami ingin mengambil tema tentang fayd tapi cewek cewek menolak permintaan kami itu.
“apaan sih ini, apaan tuh fayd kuarang terkenal. Lebih baik temanya tentang taman aja lebih indah” ucap eka.
“disinikan bukan cewek aja yang sekolah” ucap agung.
“ya benar tuh..” sambung fauzan
Aku diam saja melihat mereka bertengkatr hal sepele seperti itu saja diributkan. Walaupun pada akhirnya dimenagkan juga oleh cewek cewek. Tapi disaat kelas XII kami akhirnya mengambil tema tentang fayd juga akhirnya.
Itulah kenangan di sma walaupun sekarang kalian mengambil cita cita kalian masing masing tapi kalian akan tetap akan menjadi sahabat terbaik.
THANK’S
…FOR YOU ALL…
~THE END~
For YOU
Setiap langkah dalam perjalanku
Selalu teringat akan bayangmu
Wajahmu yang membuat
getaran di jantungku
Berputar begutu cepat
Apakah ini yang dinamakan
CINTA
Apakah kau merasakan apa yang aku
RASAKAN
Semakin jauh engkau dimataku
Semakin dekat rasanya di hatiku
Semoga ini menjadi kenangan
UNTUK DIRIMU..
WAKTU
Waktu kenapa engkau cepat berlalu
Seakan akan aku baru bangun dari tidur
Seandainya bisa aku kembali pada suatu masa yang lampau
Suatu kenangan yang indah bersamanya
Namun kini...
Apa yang Singhal hanyala kenangan
Namun, semua kenangan yang berlalu
Akan aku jadikan bahan renungan
Untuk masa depanku
Saat aku goreskan tinta berwarna hitam ini
Aku teringat seseorang
Aku rindu bayang wajahmu
Oh sayangku.. Tetaplah menjadi kenangan
School crisis: BAB I
Page: 02
.... Setelah ibuk itu pergi cukup jauh, keadaan kelaspun kurang stabil dan ada keributan disana sini..
”yang jatuh tadi nisya kan?” ucap fitri.
“sepertinya benar.. tapi kenapa ia masuk kedalam kelas seperti orang sakit, wajahnya pucat dan pandangannya sedikit berbeda seperti biasanya, ada yang aneh denga nisya?” jawab ditto.
“apapun yang terjadi denga nisya, semoga ia baik baik saja dan tidak terjadi apa apa dengan dirinya?” sanggah sarah.
“ya.. semoga saja..”
“gimana kalau kita pergi ke UKS aja untuk melihat situasinya?” ide brilian fitri muncul.
“nggak ah, aku kan ketua kelas.. masa ketua kelas ngelanggar aturan, gila kamu ya..” sanggah ditto menyadari kalau dia ketua kelas.
“kan bisa bolos jadi ketua kelas dulu..”
“nggak ah, kamu sama sarah aja.. izin pergi toilet saja.. biar yang lain nggak curiga”
“ya udah, gimana rah.. kamu mau nggak?
“hmm… ya udah ayo pergi..”
Merekapun pergi ke ruang UKS, dan langsung mengintip di belakang jendela UKS unruk melihat kondisi yang ada, di dalam UKS nisya mulai sadar dari pingsannya.
“tolong saya…” dia melihat kearah sekelilingnya.
“nisya sudah sadar, tolong panggil kepala sekolah datang kesini!”ibuk itu menunjuk kearah dua orang anak murid itu.
“baik buk.. saya yang akan pergi” sintya pun pergi ke ruang kepala sekolah.
Setelah sintya pergi ibuk guru itu langsung mendudukkan nisya yang tadi pingsan.
“nanti kamu beri keterangan ke kepala sekolah apa yang sebenarnya terjadi sama kamu?”
“iya buk…”
Sintya dan kepala sekolah itu masuk kedalam ruang uks dengan terburu buru, melihat hal itu ibuk guru itu langsung memberi salam dan memberi keterangan apa yang sebenarnya terjadi, mendengar apa yang di kisahkan oleh ibuk guru itu kepala sekolah itu langsung mendekati nisya dan bertanya…
“apa yang terjadi sama kamu nisya?”
“begini ceritanya buk…”
Nisya mulai menceritakan apa yang sebenarnya tejadi, waktu itu hari sudah menunjukkan jam satu siang dan nisya masih di dalam kelas sedangkan murid yang lain sudah pulang kerumah masing masing, nisya mulai mengambil rokoknya yang berada di saku bajunya.. dan mengambil tasnya untuk mkencari korek api.
“dimana ya.. letak korek api ku..” sambil mengorek ngorek isi tasnya.
“sepertinya aku lupa membawa nya ke sekolah.. aku cari di ruangan guru aja deh…”
(‘setelah itu aku langsung menuju ke ruangan guru, disana lah awal mula petaka ini terjadi’) nisya menceritakan kisahnya.
“wah, lagi beruntung banget nih.. ruangan bapak ridho kebuka, kira kira ada koreknya nggak ya..” melihat kearah ruangan bapak ridho dan mulai mendekati ruangannya.
(‘awal mulanya aku ragu ragu untuk masuk keruangan itu tapi, karna aku sangat membutuhkan korek api jadi aku putuskan untuk masuk keruangan itu,)
“kok nggak ada korek apinya ya.. eh.. apa ini, lucunya marmut ini.. kenapa bapak ridho memelihara marmut ini” nisya pun mulai mendekati jari jarinya kearah marmut itu untuk memegangnya tapi….
“aww.. sialan nih marmut, kenapa dia menggigit jariku? Sampai berdarah lagi..”
Pintupun terbuka bapak ridho pun masuk kedalam ruangannya dan dia pun melihat nisya.
“apa yang kamu lakukan di raungan saya?”
“maaf pak, tadi saya sedang mencari sesuatu.. tapi nggak ketemu” sambil melambaikan tangannya kearah sekeliling.
“ooh, tapi kenapa jari kamu berdarah?”
“tadi saya mencoba untuk memegang marmut ini tapi dia menggigit jari saya”
Mendengar hal itu, bapak ridho pun marah tanpa terkendali dia memegang tangan nisya dan menduduk kan nisya diatas kursi dan mulai mengikat badan nisya di kursi itu dan juga mengikat tangan nisya, sehingga nisya tidak bisa bergerak..
“ada apa ini pak! Kenapa bapak mengikat saya..” nisya melihat kearah bapak ridho dan mulai menangis.
“ini gawat, ini sungguh gawat… apa yag sudah kamu lakukan nisya.. ini awal dari bencana..”
(‘lalu bapak itupun pergi meninggalkan saya yang sedang terikat didalam ruangannya, sampai pada akhirnya pagi tadi orang yang membersihkan ruangan itupun datang dan melepaskan saya, saya sangat bersyukur…) setelah menceritakan kejadian itu nisya pun kembali pingsan.
“sungguh keterlaluan apa yang dilakukan oleh bapak ridho itu, tidak seharusnya ia menghukum seorang anak murid separah itu, saya akan memanggil bapak ridho itu ke ruangan saya,apabila ia sudah sadar biarkan ia di ruangan UKS ini dulu dan beri ia obat sampai keadaannya membaik, sepertinya akan ada orang yang akan menemaninya disini?”ucap kepala sekolah.
“biar saya dan nada yang akan menemaninya disini buk kepala!” sambil menunjuk salah seorang dari kedua anak yang berdiri disamping ranjang nisya.
“iya buk..”
“sintya kembali ke kelas dan hu ingat jangan beritahu hal ini kepada teman yang lain dulu agar rumor ini tidak menyebar..”
“baik buk!”
Sarah dan fitri yang mengintip hal itu pun ingin beranjak pergi dari tempat ia mengintip tapi… sarah pun terbangun dari pingasannya langsung menggigit tangan nada yang berada di sampingnya.
“AWW… APA YANG KAMU LAKUKAN NISYA!” teriak nada dengan sangat keras.
To be continue...
School crisis: BAB I
School crisis : bab I
Page: 01
‘kriiiiiiing…. Kriiiiing….’ Awal masuk sekolah pun dimulai awal yang nantinya pelajaran di sekolah akan diajarkan , dan dimana pelajaran itu akan terasa sulit dan juga menegangkan. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi seterusnya di sekolah itu…
“febi kembalikan uangku, cepat..”
“enak saja, ini kan hutangmu yang belum kamu bayar kemarin. Dan sebagai gantinya aku akan mengambil uang ini dari mu karna hari ini uang jajan ku sudah habis jadi ini gantinya, makasih ya..”
“tapi itu uang jajan ku , kalau kamu ambil nanti aku makan di kantin hutang lagi..”
“itu urusan kamu , mau hutang atau pinjam uang orang lain uang ini aku ambil dulu ya..”
“dasar, aku nggak bakalan pinjam uang kamu lagi..”
“sudah sudah, ayo ke kelas nanti guru masuk ke kelas” nina memotong percakapan kami.
Sedikit angin menggoncang gambar presiden di ujung kelas mereka, suara keributan di kelas terdengar sampai ke ujung kelas yang lain.
“Mana sih gurunya, sudah 30 menit kita menunggu disini tapi belum datang juga, jangan jangan kita akan dipulangkan hari ini, haha…”
“dasar, pulang saja yang kamu pikirkan ditto”
“ahh, iya dong lebih menyenangkan berada di rumah daripada di kelas yang pengap ini..”
“sudah tau pengap kok masih mau datang kesekolah, kenapa nggak bolos saja hari ini?”
“oh, seseorang yang selalu mendapat peringkat pertama di kelas tidak akan mungkin bolos sekolah hanya karna gurunya nggak datang kesekolah dan yang sering melakukan bolos itu cuma orang bodoh yang melakukannya.. haha…”
“hah, sussah ngomong sama kamu (walaupun yang dikatakannya itu benar juga, dia murid tercerdas di kelas ini tapi kelakuannya seperti orang bodoh)”
“ itu sarah kan.” Menunjuk kearah sarah yang sedang berjalan menuju kearah ditto dan fitri.
“iya, dari mana saja dia lama sekali masuk kelasnya?”
“SAARAAH, ayo duduk disini..”
Sarah yang sedang berjalan melihat kearah ditto dan fitri,
“hai ditto, fitri.”
“kamu kenapa? Kok kelihatan lesu..”
“iya nih, uang aku diambil sama febi”
“lho kok bisa?” ditto menyanggah ucapan sarah..
“ya bisalah, aku kan punya hutang sama febi”
“bukan itu maksud ku, kok bisa dia ngambil uang kamu padahal uang kamu di kamukan, dan kamu bisa aja katakan kalau kamu nggak punya uang kan” “iya sih, tapi uang aku tadi jatuh dan diambil uangnya”
“kalau itu sih udah takdir, hahaha…” sanggah ditto.
Disaat mereka sedang asik bercakap cakap datanglah guru membawa beberapa buku kekelas, dan ketua kelas langsung memberi salam diikuti oleh semua murid dikelas itu.
“pagi anak anak..”
“pagi buk…”“iya, ibuk ambil absen dulu ya…,andrian safandi..”
“disini buk”
“agnes sanjaya…”
“hadir buk..”
“agung….”
Belum sampai ibuk itu memanggil nama panjang agung tiba tiba saja seseorang datang dari luar masuk kedalam kelas dengan terburu buru, dan setibanya di dalam kelas ternyata seseorang perempuan berseragam sekolah, di dalam kelas perempuan itu melihat kearah ibuk guru itu seraya mengucapkan…
“tolong…tolong saya buuk..”
“kamu kenapa?”
“ba..bapak itu… tolong buuk…” tiba tiba saja perempuan itu terjatuh tersungkur. Melihat hal itu ibuk guru itu segera menolongnya.
“hai kalian berdua, bawa dia ke UKS” sambil menunjuk kearah dua anak murid yang sedang duduk .
“iya buk..” mereka pun segera menolongnya dan membawanya ke UKS.
“ketua kelas, jaga kelas ini tetap stabil dan jangan sampai hal ini di ketahui kelas lain”
“baik buk..”
“ibuk akan segera kembali ke kelas ini”
To be continue...
F.A.Y.D (Tentang CINTA)
Tentang CINTA
Awalnya waktu itu biasa saja tapi lama kelamaan perasaan ini bisa berubah dan bukan satu atau dua kali saja aku merasakannya tapi ini pastinya Cuma perasaan aku saja karna jelas ini Cuma nafsu saja. Aku semakin yakin saja karna ini Cuma nafsu karna perasaan ini hilang pas kami menaiki kelas XI tapi.. perasaan ini datang tapi pada orang yang berbeda aku rasa perasaan ini aku sangat yakin bahwa ini juga hanya nafsu lagi tapi.. semua perkiraan ku salah sebab semakin aku menghilangkan perasaan ini semakin sakit hati ini dan waktu kami naik kelas XII perasaan ini tak lagi hilang bahkan saat kami sudah tamat sekolah sma pun perasaan ini tak pernah hilang, ntah apalah perasaan ini semakin aneh saja.
Awal masuk ke SMA dulu aku sempat berpikir akan ada cewek cewek cantik di dalamnya aku berpikir seperti itu tapi sebenarnya aku bukan orang yang berani untuk ngedekatin cewek, aku nggak tau darimana memulainya untuk ngedeketin cewek karena dari SMP aku nggak pernah pacaran ataupun mungkin ngedeketin, dan pas mau masuk SMA aku merasakan akan mendapatkan pasangan seperti orang lain yang sudah memiliki pasangan dalam kehidupan mereka tapi ternyata bukanlah pasangan yang aku dapatkan tapi hanya bualan semata yang aku dapatkan.
Pas awal masuk SMA aku sangat tertarik dengan arnila ia sangat pintar dikelasku bahkan ia juga mendapat juara satu di kelasku , aku sangat ingin berpacaran dengan dirinya tapi itu sangat sulit bagiku , bahkan untuk mendekatinya saja aku tidak berani apalagi untuk memacarinya sangat sulit bagiku dan perasaan ini terus aku pendam dalam hatiku aku sering menatap wajahnya waktu dikelas , pernah sekali aku menatap wajahnya dengan sangat lama dan ia juga melihat kearahku lalu pandangan kami pun bertemu dan kami saling menatap dengan sangat lama aku berpikir ia juga menyukaiku karena ia menatap ku sangat lama..
Waktu itu ada turnamen antar sekolah dan yang menjadi tuan rumah waktu itu adalah sekolah kami. Waktu itu hari pertama pertandingan adalah sekolah kami dan pas waktu acara pembukaan turnamen itu ada sedikit tarian dari sekolah kami dan waktu itu arnilla ikut menari dan ia mengenakan baju adat Sumatra barat dan ia sangat pas menggunakan baju itu ia sangat cantik menggunakan baju itu, sangat menarik perhatian ku aku sangat menyukainya waktu itu dan rasanya aku ingin memandangnya sangat lama waktu itu karma baju yang ia gunakan sangat pas untuk nya.
“eh, suf kamu lihat apa sih” ucap rama
“nggak kok aku nggak lihat apa apa kok?” ucap ku
“kamu lagi lihat arnilla ya…”
“ nggak kok, aku cuma lihat tarian dari sekolah kita kok, tarian nya bagus ya…”
“Haahahaa kamu lagi lihat arnila kan..’
“males ah, nggak usah dibahas lagi..”
“ ya deh, menurut kamu siapa yanga menang hari ini sekolah kita atau sekolah yang lain itu..”
“ya sekolah kita lah masa aku ngedukung sekolah lain”
“ia juga ya..”
…..
Sepulang turnamen aku membuka handpone bututku dan aku membuka faacebook, waktu itu karena faceebok waktu itu sangat buming dan aku melihat profil arnilla dan aku melihat foto fotonya dia sangat manis di foto foto facebook nya itu tapi, semakin aku melihat kebawaah untuk melihat foto fotonya yang lain lagi aku melihat ia bersama orang lain di fotonya dan aku melihat komentar dari statusnya juga ada orang lain yang mengomentari statusnya itu dan yang mengomentari statusnya itu seorang cowok, yang mungkin pacarnya dan di dalam komentnya juga mereka berkata “saying”, jadi itu sangat membuktikan bahwa mereka berdua berpacaran sejak saat itu aku tidak lagi menyukai arnila dan aku mencoba menjauh darinya dan bagiku juga tidak mungkin aku bisa mendekatinya .
Tapi saat aku naik kekelas XI ipa 2 aku menyukai orang lain lagi dan kali ini aku merasa akan sama seperti menyukai arnila dan aku merasa aku tidak akan menyukainya terlalu lama seperti aku menyukai arnilla tapi perasaan ini semakin lama semakin tumbuh,aku pun mencoba menjauh darinya sama seperti arnilla aku pun tak berani untuk berbicara dengannya aku merasa gugup saat berbicara dengannya dan aku merasa aku merasakan hatiku berdegup saat aku berdua dengannya dan aku merasakan kesenangan yang luar biasa dengannya, waktu aku bersamanya bahkan saat aku melihat wajahnya aku merasa senang dan bahagia sekali pernah sekali aku duduk berdua denganya.
“hai zami (namanya zami)”
“ia yusuf , ada apa?”
“ah, gi gimana kabarnya, baik kan?”
“baik..” dengan dingin dia menjawab
“ah, ada pr nggak hari ni? Aku mencoba menarik perhatiannya.
“nggak ada kok”
Akupun duduk disampingnya ..
“Zami tinggal dimana sih?”
“hah, di inderapura hilir, emang kenapa?” Dia bertanya kearahku.
“aah, ngak apa apa kok, kalau minyak motorku habis kan bisa singgah dulu kerumah zami”
“hah, ada ada aja…”
“ ah iya, aku kedalam kelas dulu ya…”
“ya..”
Aku melihat temannya datang kearah zami jadi aku buru buru pergi kedalam kelas karena kalau aku dilihat oleh orang lain bersama zami aku merasa malu dan tidak percaya diri tapi saat aku berduaan denganya aku biasa mengobrol lebih lama dengan nya, seperti itulah terus yang aku rasakan entah kenapa perasaan ini semakin lama semakin besar aku rasakan, rasanya aku terjebak di ruang nostalgia antara memilih dia atau
meninggalkannya aku benar benar takut dan kurang percaya diri untuk mendekatinya.
sudah lama kejadian seperti ini aku hadapai tapi aku tak pernah berani untuk mengungkapkan perasaan ku padanya aku takut kalau perasaan ini hanya sementara dan aku akan menyakiti hatinya dan didalam diriku aku seperti pecundang yang tak mampu untuk mengatakan perasaan ku yang sebenarnya padanya.
Akhirnya teman temanku mengetahui kalau aku menyukai zami, entah darimana mereka mengetahuinya mungkin karena aku sering memperhatikan zami yang sering duduk sendiri di dalam kelas dan teman teman ku merasa curiga dengan sikapku yang terus memperhatikan zami seperti seseorang yanag sedang jatuh cinta dan mereka sering mengganguku dengan zami mereka mengatakan kalau aku sudah berpacaran dengan zami padahal untuk mendekati zami saja sangat sulit bagiku.
Sampai kelas XII pun aku masih menyimpan perasan ini dan teman teman ku pun sering menggoda ku dengan zami tapi aku merasa senang kalau teman teman ku menggodaku dengan zami karena perasaan ku selama ini seperti sampai padanya walaupun dia menanggapi seperti santai saja, sepertinya dia merasakan kalau aku ini cuma teman baginya dan dia seperti tidak merasa kalau aku sebenarnya memiliki perasaan dengannya.
Sempat aku merasa cemburu dengan agung, karena agung sering bersama dengannya dan sering bercanda dengannya tapi, agung juga sering menggoda kami berdua dengan mengatakan kalau kami sudah berpacaran tapi sebenarnya kami belum memiliki hubungan sama sekali dan aku tahu kalau kecembururanku itu hanya akan membuat pertemanan kami menjadi kacau dan aku merasa kalau agung itu cuma berteman dengan zami.
Pernah aku berpikir coba saja kalau aku memiliki keberanian untuk mengatakan perasan ini pasti aku dan zami akan memiliki hubungan yang akrab dan aku tidak menggantungkan perasaannya.
pernah teman zami memberi kesan padaku, waktu itu dirumah fauzan teman kelas kami banyak berkumpul di rumah fauzan karena waktu itu sedang musim rambutan dan fauzan memiliki pohon rambutan yang banyak disamping rumah nya jadi aku dan beberapa teman ku disana juga ada zami dan beberapa temannya yang sedang berkumpul unttuk mengambil buah rambutan waktu itu aku berdua dengan anisya, kebetulan anisya salah satu teman dari zami.
“lama amat ngambil rambutannya suf?” tanyanya
“iya, sulit nih”
“Lebih sulit mana ngedapatin zami dari pada ngambil rambutan itu” sambil menunjuk kearah rambutan
Aku diam saja tanpa menjawab pertanyaan nya.
“Pasti lebih sulit ngedapatin zami kan, sebaiknya kamu harus cepat ngedapatin zami, karna kalau tidak, akan ada orang lain yang akan mendapatkannya lebih dulu, dan saat orang itu sudah mendapatkannya pasti akan sangat sulit untuk merebutnya” dia menyindirku.”
Aku hanya diam saja.
“dan kita sekarang sudah kelas XII jadi pas nanti kamu tamat sekolah nanti. Apakah kamu tidak akan menyesal, ingat kata kata ku ini ya…” dia pun langsung pergi setelah mengatakan itu.
Aku terdiam sejenak setelah ia mengatakan itu, terpikir olehku bahwa yang ia katakan itu benar adanya. Setelah terdiam cukup lama aku kembali mengambil rambutan dengan galah panjang yang aku pegang, beberapa teman ku menyindirku kalau aku mendapatkan rambutan nanti agar aku berikan ke zami, benar saja ternyata aku berhasil menjatuhkan satu tangkai rambutan dan aku memberikannya ke zami, tanpa berkata kata aku langsung pergi setelah memberikan rambutan itu, beberapa teman zami menyorak kan “so sweet” kearah ku.
Mungkin hanya sekali itu saja aku pernah membuat zami tertarik kepadaku dan setelah kejadian itu aku tak pernah lagi membuatnya tertarik padaku, pada saat aku meembuatnya tertarik padaku rasanya sangat menyenangkan sekali bisa membuat tertarik padaku, walaupun dia melihatku seperti tidak memiliki perasaan sama sekali.
Perasaan ku ini sudah lama aku pendam dan rasanya sangat tidak menyenangkan memiliki perasaan tapi tidak bisa menyatakannya kepada orang yang kita sukai, dan apa yang dikatan oleh anisya itu menjadi kenyataan ternyata zami sudah memiliki pasangan dan itu terjadi kareana aku hanya mempermainkan perasaannya saja, mungkin dia hanya merasa perasaannya seperti sedangh di gantung gantung dan itu membuatnya bosan dan pada akhirnya dia mencari orang lain selain diriku.
Dia bersama orng lain itu terungkap setelah fotonya di facebook tersebar dan banyak juga yang mengakui kalau zami suddah memiliki pacar.
“kamu sudah melihat zami di facebook kan”ucap agung.
“memang ada apa dengan zami di facebooknya” snaggahku.
“kamu benar benar nggak tau ya” ucap dayat
“ya.. ada apa sih?”
“difoto dpnya zami dia bersama orang lain”
“siapa dia?”aku bertanya ke dayat
“itu sih ‘boy’” sanggah fauzan
“itu lo.. anak kelas XI ipa 3, namanya sih bukan boy tapi dia sering dipanggil boy” ucap agung yang sudah mengenal boy
“benar kan zami” ucap dayat (kebetulan zami duduk di sebelah bangku kami)
Dia tidak membalas ucapan dayat, dan dia langhsung merasa malu.
“haha, gimana rasanya yusuf,makanya jangan suka mempermainkan perasaan orang lain, apalagi cuma memberi harapan palsu kepada zami, pada akhirnya kamu yang sakit hati kan” sanggah winda (salah satu teman akrab zami).
Aku hanya diam tanpa melihat zamia tau pun temannya yang sudah menyindirku.
Tapi perasaan ini belum juga hilang, walaupun zami suddah bersama orang lain tapi perasaan ini tetap saja tidak mau hilang, rasanya aku ingin merebut zami dari orang tersebut dan aku yakin kalau zami masih memiliki perasaan juga dengan ku. Tetap saja aku tidak berani melakukan hal hal yang membuat zami terkesan padaku aku dan zami makin lama seperti orang asing yang tidak saling mengenal dan dfia seperti mengelak saaat berjumpa denganku. Dan itu terjadi sampai kami tamat sekolah sampai sekarangpun aku masih belum berani untuk mengungkapkan perasaan ku ini padanya. Biarlah menjadi kenangan untuk selamanya.
Ada juga cerita percintaan yang menarik dari salah seorang teamnku, yaitu agung dia sangat menyukai titi pada awal kelas X dulu dan ia juga tidak berani mengatakannya kepada titi, dan hal yang sama juga dirasakan ole hade yang juga mencintai titi,waktu itu pulang sekolah dan titi pulang sekolah denga jalan kaki dan kami melihatnya berjalan kaki tapi ade ingin mengantar titi dengan motornya tapi agung juga ingin mengantarkan titi dangan motornya, akhirnya mereka saling berebut untuk siapa yang akan mengantarkan titi dengan motor tapi saat mereka bertengkar titi sudah naik denga motor temannya.
Saat naik ke kelas XII perasaan agung terhadap titi sudah mulai menghilang dan selanjutnya ia menhgincar anisya salah satu teman zami, tapi dia juga sama seperti ku yang juga tidak berani untuk mengatakannya ke pada anisya yang membedakan aku dan dirinya hanya saja dia tidak menganggap serius perasaannya terhadap anisya dan ia berani mengganggu cewek lai di dalam kelas. Pernah sekali dia membuat cewek di dalam kelas kami menyukai dirinya dan membuat BAPER para cewek cewek di dalam kelas itu. Tapi saat berhadapan dengan anisya dia seperti mati kutu dia seperti kehilngan pesonanya sperti gugup dan tidak berani berkata apa apa, aku dan fauzan sering menyindirnya.
Berbeda saat dia berhadapan dengan smartphonenya dia sering chat dengan anisya di dalam hpnya dan dia juga sering menelpon anisya dan di dalam bbmnya juga paling sering chat dengan anisya, tapi saat berhadapan langsung dia mati kutu. Begitu juga anisya dia seperti kelihatan sperti biasa saja saat bertemu dengan agung. Sampai sekarangpun mereka masih melakukan chat di bbm dan sering menelpon tapi ntah mereka sudah pacaran atau apalah, hanya mereka berdua yang tau.