Tentang CINTA
Awalnya waktu itu biasa saja tapi lama kelamaan perasaan ini bisa berubah dan bukan satu atau dua kali saja aku merasakannya tapi ini pastinya Cuma perasaan aku saja karna jelas ini Cuma nafsu saja. Aku semakin yakin saja karna ini Cuma nafsu karna perasaan ini hilang pas kami menaiki kelas XI tapi.. perasaan ini datang tapi pada orang yang berbeda aku rasa perasaan ini aku sangat yakin bahwa ini juga hanya nafsu lagi tapi.. semua perkiraan ku salah sebab semakin aku menghilangkan perasaan ini semakin sakit hati ini dan waktu kami naik kelas XII perasaan ini tak lagi hilang bahkan saat kami sudah tamat sekolah sma pun perasaan ini tak pernah hilang, ntah apalah perasaan ini semakin aneh saja.
Awal masuk ke SMA dulu aku sempat berpikir akan ada cewek cewek cantik di dalamnya aku berpikir seperti itu tapi sebenarnya aku bukan orang yang berani untuk ngedekatin cewek, aku nggak tau darimana memulainya untuk ngedeketin cewek karena dari SMP aku nggak pernah pacaran ataupun mungkin ngedeketin, dan pas mau masuk SMA aku merasakan akan mendapatkan pasangan seperti orang lain yang sudah memiliki pasangan dalam kehidupan mereka tapi ternyata bukanlah pasangan yang aku dapatkan tapi hanya bualan semata yang aku dapatkan.
Pas awal masuk SMA aku sangat tertarik dengan arnila ia sangat pintar dikelasku bahkan ia juga mendapat juara satu di kelasku , aku sangat ingin berpacaran dengan dirinya tapi itu sangat sulit bagiku , bahkan untuk mendekatinya saja aku tidak berani apalagi untuk memacarinya sangat sulit bagiku dan perasaan ini terus aku pendam dalam hatiku aku sering menatap wajahnya waktu dikelas , pernah sekali aku menatap wajahnya dengan sangat lama dan ia juga melihat kearahku lalu pandangan kami pun bertemu dan kami saling menatap dengan sangat lama aku berpikir ia juga menyukaiku karena ia menatap ku sangat lama..
Waktu itu ada turnamen antar sekolah dan yang menjadi tuan rumah waktu itu adalah sekolah kami. Waktu itu hari pertama pertandingan adalah sekolah kami dan pas waktu acara pembukaan turnamen itu ada sedikit tarian dari sekolah kami dan waktu itu arnilla ikut menari dan ia mengenakan baju adat Sumatra barat dan ia sangat pas menggunakan baju itu ia sangat cantik menggunakan baju itu, sangat menarik perhatian ku aku sangat menyukainya waktu itu dan rasanya aku ingin memandangnya sangat lama waktu itu karma baju yang ia gunakan sangat pas untuk nya.
“eh, suf kamu lihat apa sih” ucap rama
“nggak kok aku nggak lihat apa apa kok?” ucap ku
“kamu lagi lihat arnilla ya…”
“ nggak kok, aku cuma lihat tarian dari sekolah kita kok, tarian nya bagus ya…”
“Haahahaa kamu lagi lihat arnila kan..’
“males ah, nggak usah dibahas lagi..”
“ ya deh, menurut kamu siapa yanga menang hari ini sekolah kita atau sekolah yang lain itu..”
“ya sekolah kita lah masa aku ngedukung sekolah lain”
“ia juga ya..”
…..
Sepulang turnamen aku membuka handpone bututku dan aku membuka faacebook, waktu itu karena faceebok waktu itu sangat buming dan aku melihat profil arnilla dan aku melihat foto fotonya dia sangat manis di foto foto facebook nya itu tapi, semakin aku melihat kebawaah untuk melihat foto fotonya yang lain lagi aku melihat ia bersama orang lain di fotonya dan aku melihat komentar dari statusnya juga ada orang lain yang mengomentari statusnya itu dan yang mengomentari statusnya itu seorang cowok, yang mungkin pacarnya dan di dalam komentnya juga mereka berkata “saying”, jadi itu sangat membuktikan bahwa mereka berdua berpacaran sejak saat itu aku tidak lagi menyukai arnila dan aku mencoba menjauh darinya dan bagiku juga tidak mungkin aku bisa mendekatinya .
Tapi saat aku naik kekelas XI ipa 2 aku menyukai orang lain lagi dan kali ini aku merasa akan sama seperti menyukai arnila dan aku merasa aku tidak akan menyukainya terlalu lama seperti aku menyukai arnilla tapi perasaan ini semakin lama semakin tumbuh,aku pun mencoba menjauh darinya sama seperti arnilla aku pun tak berani untuk berbicara dengannya aku merasa gugup saat berbicara dengannya dan aku merasa aku merasakan hatiku berdegup saat aku berdua dengannya dan aku merasakan kesenangan yang luar biasa dengannya, waktu aku bersamanya bahkan saat aku melihat wajahnya aku merasa senang dan bahagia sekali pernah sekali aku duduk berdua denganya.
“hai zami (namanya zami)”
“ia yusuf , ada apa?”
“ah, gi gimana kabarnya, baik kan?”
“baik..” dengan dingin dia menjawab
“ah, ada pr nggak hari ni? Aku mencoba menarik perhatiannya.
“nggak ada kok”
Akupun duduk disampingnya ..
“Zami tinggal dimana sih?”
“hah, di inderapura hilir, emang kenapa?” Dia bertanya kearahku.
“aah, ngak apa apa kok, kalau minyak motorku habis kan bisa singgah dulu kerumah zami”
“hah, ada ada aja…”
“ ah iya, aku kedalam kelas dulu ya…”
“ya..”
Aku melihat temannya datang kearah zami jadi aku buru buru pergi kedalam kelas karena kalau aku dilihat oleh orang lain bersama zami aku merasa malu dan tidak percaya diri tapi saat aku berduaan denganya aku biasa mengobrol lebih lama dengan nya, seperti itulah terus yang aku rasakan entah kenapa perasaan ini semakin lama semakin besar aku rasakan, rasanya aku terjebak di ruang nostalgia antara memilih dia atau
meninggalkannya aku benar benar takut dan kurang percaya diri untuk mendekatinya.
sudah lama kejadian seperti ini aku hadapai tapi aku tak pernah berani untuk mengungkapkan perasaan ku padanya aku takut kalau perasaan ini hanya sementara dan aku akan menyakiti hatinya dan didalam diriku aku seperti pecundang yang tak mampu untuk mengatakan perasaan ku yang sebenarnya padanya.
Akhirnya teman temanku mengetahui kalau aku menyukai zami, entah darimana mereka mengetahuinya mungkin karena aku sering memperhatikan zami yang sering duduk sendiri di dalam kelas dan teman teman ku merasa curiga dengan sikapku yang terus memperhatikan zami seperti seseorang yanag sedang jatuh cinta dan mereka sering mengganguku dengan zami mereka mengatakan kalau aku sudah berpacaran dengan zami padahal untuk mendekati zami saja sangat sulit bagiku.
Sampai kelas XII pun aku masih menyimpan perasan ini dan teman teman ku pun sering menggoda ku dengan zami tapi aku merasa senang kalau teman teman ku menggodaku dengan zami karena perasaan ku selama ini seperti sampai padanya walaupun dia menanggapi seperti santai saja, sepertinya dia merasakan kalau aku ini cuma teman baginya dan dia seperti tidak merasa kalau aku sebenarnya memiliki perasaan dengannya.
Sempat aku merasa cemburu dengan agung, karena agung sering bersama dengannya dan sering bercanda dengannya tapi, agung juga sering menggoda kami berdua dengan mengatakan kalau kami sudah berpacaran tapi sebenarnya kami belum memiliki hubungan sama sekali dan aku tahu kalau kecembururanku itu hanya akan membuat pertemanan kami menjadi kacau dan aku merasa kalau agung itu cuma berteman dengan zami.
Pernah aku berpikir coba saja kalau aku memiliki keberanian untuk mengatakan perasan ini pasti aku dan zami akan memiliki hubungan yang akrab dan aku tidak menggantungkan perasaannya.
pernah teman zami memberi kesan padaku, waktu itu dirumah fauzan teman kelas kami banyak berkumpul di rumah fauzan karena waktu itu sedang musim rambutan dan fauzan memiliki pohon rambutan yang banyak disamping rumah nya jadi aku dan beberapa teman ku disana juga ada zami dan beberapa temannya yang sedang berkumpul unttuk mengambil buah rambutan waktu itu aku berdua dengan anisya, kebetulan anisya salah satu teman dari zami.
“lama amat ngambil rambutannya suf?” tanyanya
“iya, sulit nih”
“Lebih sulit mana ngedapatin zami dari pada ngambil rambutan itu” sambil menunjuk kearah rambutan
Aku diam saja tanpa menjawab pertanyaan nya.
“Pasti lebih sulit ngedapatin zami kan, sebaiknya kamu harus cepat ngedapatin zami, karna kalau tidak, akan ada orang lain yang akan mendapatkannya lebih dulu, dan saat orang itu sudah mendapatkannya pasti akan sangat sulit untuk merebutnya” dia menyindirku.”
Aku hanya diam saja.
“dan kita sekarang sudah kelas XII jadi pas nanti kamu tamat sekolah nanti. Apakah kamu tidak akan menyesal, ingat kata kata ku ini ya…” dia pun langsung pergi setelah mengatakan itu.
Aku terdiam sejenak setelah ia mengatakan itu, terpikir olehku bahwa yang ia katakan itu benar adanya. Setelah terdiam cukup lama aku kembali mengambil rambutan dengan galah panjang yang aku pegang, beberapa teman ku menyindirku kalau aku mendapatkan rambutan nanti agar aku berikan ke zami, benar saja ternyata aku berhasil menjatuhkan satu tangkai rambutan dan aku memberikannya ke zami, tanpa berkata kata aku langsung pergi setelah memberikan rambutan itu, beberapa teman zami menyorak kan “so sweet” kearah ku.
Mungkin hanya sekali itu saja aku pernah membuat zami tertarik kepadaku dan setelah kejadian itu aku tak pernah lagi membuatnya tertarik padaku, pada saat aku meembuatnya tertarik padaku rasanya sangat menyenangkan sekali bisa membuat tertarik padaku, walaupun dia melihatku seperti tidak memiliki perasaan sama sekali.
Perasaan ku ini sudah lama aku pendam dan rasanya sangat tidak menyenangkan memiliki perasaan tapi tidak bisa menyatakannya kepada orang yang kita sukai, dan apa yang dikatan oleh anisya itu menjadi kenyataan ternyata zami sudah memiliki pasangan dan itu terjadi kareana aku hanya mempermainkan perasaannya saja, mungkin dia hanya merasa perasaannya seperti sedangh di gantung gantung dan itu membuatnya bosan dan pada akhirnya dia mencari orang lain selain diriku.
Dia bersama orng lain itu terungkap setelah fotonya di facebook tersebar dan banyak juga yang mengakui kalau zami suddah memiliki pacar.
“kamu sudah melihat zami di facebook kan”ucap agung.
“memang ada apa dengan zami di facebooknya” snaggahku.
“kamu benar benar nggak tau ya” ucap dayat
“ya.. ada apa sih?”
“difoto dpnya zami dia bersama orang lain”
“siapa dia?”aku bertanya ke dayat
“itu sih ‘boy’” sanggah fauzan
“itu lo.. anak kelas XI ipa 3, namanya sih bukan boy tapi dia sering dipanggil boy” ucap agung yang sudah mengenal boy
“benar kan zami” ucap dayat (kebetulan zami duduk di sebelah bangku kami)
Dia tidak membalas ucapan dayat, dan dia langhsung merasa malu.
“haha, gimana rasanya yusuf,makanya jangan suka mempermainkan perasaan orang lain, apalagi cuma memberi harapan palsu kepada zami, pada akhirnya kamu yang sakit hati kan” sanggah winda (salah satu teman akrab zami).
Aku hanya diam tanpa melihat zamia tau pun temannya yang sudah menyindirku.
Tapi perasaan ini belum juga hilang, walaupun zami suddah bersama orang lain tapi perasaan ini tetap saja tidak mau hilang, rasanya aku ingin merebut zami dari orang tersebut dan aku yakin kalau zami masih memiliki perasaan juga dengan ku. Tetap saja aku tidak berani melakukan hal hal yang membuat zami terkesan padaku aku dan zami makin lama seperti orang asing yang tidak saling mengenal dan dfia seperti mengelak saaat berjumpa denganku. Dan itu terjadi sampai kami tamat sekolah sampai sekarangpun aku masih belum berani untuk mengungkapkan perasaan ku ini padanya. Biarlah menjadi kenangan untuk selamanya.
Ada juga cerita percintaan yang menarik dari salah seorang teamnku, yaitu agung dia sangat menyukai titi pada awal kelas X dulu dan ia juga tidak berani mengatakannya kepada titi, dan hal yang sama juga dirasakan ole hade yang juga mencintai titi,waktu itu pulang sekolah dan titi pulang sekolah denga jalan kaki dan kami melihatnya berjalan kaki tapi ade ingin mengantar titi dengan motornya tapi agung juga ingin mengantarkan titi dangan motornya, akhirnya mereka saling berebut untuk siapa yang akan mengantarkan titi dengan motor tapi saat mereka bertengkar titi sudah naik denga motor temannya.
Saat naik ke kelas XII perasaan agung terhadap titi sudah mulai menghilang dan selanjutnya ia menhgincar anisya salah satu teman zami, tapi dia juga sama seperti ku yang juga tidak berani untuk mengatakannya ke pada anisya yang membedakan aku dan dirinya hanya saja dia tidak menganggap serius perasaannya terhadap anisya dan ia berani mengganggu cewek lai di dalam kelas. Pernah sekali dia membuat cewek di dalam kelas kami menyukai dirinya dan membuat BAPER para cewek cewek di dalam kelas itu. Tapi saat berhadapan dengan anisya dia seperti mati kutu dia seperti kehilngan pesonanya sperti gugup dan tidak berani berkata apa apa, aku dan fauzan sering menyindirnya.
Berbeda saat dia berhadapan dengan smartphonenya dia sering chat dengan anisya di dalam hpnya dan dia juga sering menelpon anisya dan di dalam bbmnya juga paling sering chat dengan anisya, tapi saat berhadapan langsung dia mati kutu. Begitu juga anisya dia seperti kelihatan sperti biasa saja saat bertemu dengan agung. Sampai sekarangpun mereka masih melakukan chat di bbm dan sering menelpon tapi ntah mereka sudah pacaran atau apalah, hanya mereka berdua yang tau.
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)