School crisis: BAB I

School crisis : bab I
                                                         Page: 01

‘kriiiiiiing…. Kriiiiing….’ Awal masuk sekolah pun dimulai awal yang nantinya pelajaran di sekolah akan diajarkan , dan dimana pelajaran itu akan terasa sulit dan juga menegangkan. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi seterusnya di sekolah itu…
“febi kembalikan uangku, cepat..”
“enak saja, ini kan hutangmu yang belum kamu bayar kemarin. Dan sebagai gantinya aku akan mengambil uang ini dari mu karna hari ini uang jajan ku sudah habis jadi ini gantinya, makasih ya..”
“tapi itu uang jajan ku , kalau kamu ambil nanti aku makan di kantin hutang lagi..”
“itu urusan kamu , mau hutang atau pinjam uang orang lain uang ini aku ambil dulu ya..”
“dasar, aku nggak bakalan pinjam uang kamu lagi..”
“sudah sudah, ayo ke kelas nanti guru masuk ke kelas” nina memotong percakapan kami.
Sedikit angin menggoncang gambar presiden di ujung kelas mereka, suara keributan di kelas terdengar sampai ke ujung kelas yang lain.
“Mana sih gurunya, sudah 30 menit kita menunggu disini tapi belum datang juga, jangan jangan kita akan dipulangkan hari ini, haha…”
“dasar, pulang saja yang kamu pikirkan ditto”
“ahh, iya dong  lebih menyenangkan berada di rumah daripada di kelas yang pengap ini..”
“sudah tau pengap kok masih mau datang kesekolah, kenapa nggak bolos saja hari ini?”
“oh, seseorang yang selalu mendapat peringkat pertama di kelas tidak akan mungkin bolos sekolah hanya karna gurunya nggak datang kesekolah dan yang sering melakukan bolos itu cuma orang bodoh yang melakukannya.. haha…”
“hah, sussah ngomong sama kamu (walaupun yang dikatakannya itu benar juga, dia murid tercerdas di kelas ini tapi kelakuannya seperti orang bodoh)”
“ itu sarah kan.” Menunjuk kearah sarah yang sedang berjalan menuju kearah ditto dan fitri.
“iya, dari mana saja dia lama sekali masuk kelasnya?”
“SAARAAH, ayo duduk disini..”
Sarah yang sedang berjalan melihat kearah ditto dan fitri,
“hai ditto, fitri.”
“kamu kenapa? Kok kelihatan lesu..”
“iya nih, uang aku diambil sama febi”
“lho kok bisa?” ditto menyanggah ucapan sarah..
“ya bisalah, aku kan punya hutang sama febi”
“bukan itu maksud ku, kok bisa dia ngambil uang kamu padahal uang kamu di kamukan, dan kamu bisa aja katakan  kalau kamu nggak punya uang kan” “iya sih, tapi uang aku tadi jatuh dan diambil uangnya”
“kalau itu sih udah takdir, hahaha…” sanggah ditto.
Disaat mereka sedang asik bercakap  cakap datanglah guru membawa beberapa buku kekelas, dan ketua kelas langsung  memberi salam diikuti oleh semua murid dikelas itu.
“pagi anak anak..”
“pagi buk…”“iya, ibuk ambil absen dulu ya…,andrian safandi..”
“disini buk”
“agnes sanjaya…”
“hadir buk..”
“agung….”
Belum sampai ibuk itu memanggil nama panjang agung tiba tiba saja seseorang datang dari luar masuk kedalam kelas dengan terburu buru, dan setibanya di dalam kelas ternyata seseorang perempuan berseragam sekolah, di dalam kelas perempuan itu melihat kearah ibuk guru itu seraya mengucapkan…
“tolong…tolong saya buuk..”
“kamu kenapa?”
“ba..bapak itu… tolong buuk…” tiba tiba saja perempuan itu terjatuh tersungkur. Melihat hal itu ibuk guru itu segera menolongnya.
“hai kalian berdua, bawa dia ke UKS” sambil menunjuk kearah dua anak murid yang sedang duduk .
“iya buk..” mereka pun segera menolongnya dan membawanya ke UKS.
“ketua kelas, jaga kelas ini tetap stabil dan jangan sampai hal ini di ketahui kelas lain”
“baik buk..”
“ibuk akan segera kembali ke kelas ini”

To be continue...


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »