School crisis: BAB I

                                                       Page: 02

.... Setelah ibuk itu pergi cukup jauh, keadaan kelaspun kurang stabil dan ada keributan disana sini..
”yang jatuh tadi nisya kan?” ucap fitri.
“sepertinya benar.. tapi kenapa ia masuk kedalam kelas seperti orang sakit, wajahnya pucat dan pandangannya sedikit berbeda seperti biasanya, ada yang aneh denga nisya?” jawab ditto.
“apapun yang terjadi denga nisya, semoga ia baik baik saja dan tidak terjadi apa apa dengan dirinya?” sanggah sarah.
“ya.. semoga saja..”
“gimana kalau kita pergi ke UKS aja untuk melihat situasinya?” ide brilian fitri muncul.
“nggak ah, aku kan ketua kelas.. masa ketua kelas ngelanggar aturan, gila kamu ya..” sanggah ditto menyadari kalau dia ketua kelas.
“kan bisa bolos jadi ketua kelas dulu..”
“nggak ah, kamu sama sarah aja.. izin pergi toilet saja.. biar yang lain nggak curiga”
“ya udah, gimana rah.. kamu mau nggak?
“hmm… ya udah ayo pergi..”
Merekapun pergi ke ruang UKS, dan langsung mengintip di belakang jendela UKS unruk melihat kondisi yang ada, di dalam UKS nisya mulai sadar dari pingsannya.
“tolong saya…” dia melihat kearah sekelilingnya.
“nisya sudah sadar, tolong panggil kepala sekolah datang kesini!”ibuk itu menunjuk kearah dua  orang anak murid itu.
“baik buk.. saya yang akan pergi” sintya pun pergi ke ruang kepala sekolah.
Setelah sintya pergi ibuk guru itu langsung mendudukkan nisya yang tadi pingsan.
“nanti kamu beri keterangan ke kepala sekolah apa yang sebenarnya terjadi sama kamu?”
“iya buk…”
Sintya dan kepala sekolah itu masuk kedalam ruang uks dengan terburu buru, melihat hal itu ibuk guru itu langsung memberi salam dan memberi keterangan apa yang sebenarnya terjadi, mendengar apa yang di kisahkan oleh ibuk guru itu kepala sekolah itu langsung mendekati nisya dan bertanya…
“apa yang terjadi sama kamu nisya?”
“begini ceritanya buk…”
Nisya mulai menceritakan apa yang sebenarnya tejadi, waktu itu hari sudah menunjukkan jam satu siang dan nisya masih di dalam kelas sedangkan murid yang lain sudah pulang kerumah masing masing, nisya mulai mengambil rokoknya yang berada di saku bajunya.. dan mengambil tasnya untuk mkencari korek api.
“dimana ya.. letak korek api ku..” sambil mengorek ngorek isi tasnya.
“sepertinya aku lupa membawa nya ke sekolah.. aku cari di ruangan guru aja deh…”
(‘setelah itu aku langsung menuju ke ruangan guru, disana lah awal mula petaka ini terjadi’)  nisya menceritakan kisahnya.
“wah, lagi beruntung banget nih.. ruangan bapak ridho kebuka, kira kira ada koreknya nggak ya..” melihat kearah ruangan bapak ridho dan mulai mendekati ruangannya.
(‘awal mulanya aku ragu ragu untuk masuk keruangan itu tapi, karna aku sangat membutuhkan korek api jadi aku putuskan untuk masuk keruangan itu,)
“kok nggak ada korek apinya ya.. eh.. apa ini, lucunya marmut ini.. kenapa bapak ridho memelihara marmut ini” nisya pun mulai mendekati jari jarinya kearah marmut itu untuk memegangnya tapi….
“aww.. sialan nih marmut, kenapa dia menggigit jariku? Sampai berdarah lagi..”
Pintupun terbuka bapak ridho pun masuk kedalam ruangannya dan dia pun melihat nisya.
“apa yang kamu lakukan di raungan saya?”
“maaf pak, tadi saya sedang mencari sesuatu.. tapi nggak ketemu” sambil melambaikan tangannya kearah sekeliling.
“ooh, tapi kenapa jari kamu berdarah?”
“tadi saya mencoba untuk memegang marmut ini tapi dia menggigit jari saya”
Mendengar hal itu, bapak ridho pun marah tanpa terkendali dia memegang tangan nisya dan menduduk kan nisya diatas kursi dan mulai mengikat badan nisya di kursi itu dan juga mengikat tangan nisya, sehingga nisya tidak bisa bergerak..
“ada apa ini pak! Kenapa bapak mengikat saya..” nisya melihat kearah bapak ridho dan mulai menangis.
“ini gawat, ini sungguh gawat… apa yag sudah kamu lakukan nisya.. ini awal dari bencana..”
(‘lalu bapak itupun pergi meninggalkan saya yang sedang terikat didalam ruangannya, sampai pada akhirnya pagi tadi orang yang membersihkan ruangan itupun datang dan melepaskan saya, saya sangat bersyukur…) setelah menceritakan kejadian itu nisya pun kembali pingsan.
“sungguh keterlaluan apa yang dilakukan oleh bapak ridho itu, tidak seharusnya ia menghukum seorang anak murid separah itu, saya akan memanggil bapak ridho itu ke ruangan saya,apabila ia sudah sadar biarkan ia di ruangan UKS ini dulu dan beri ia obat sampai keadaannya membaik, sepertinya akan ada orang yang akan menemaninya disini?”ucap kepala sekolah.
“biar saya dan nada yang akan menemaninya disini buk kepala!” sambil menunjuk salah seorang dari kedua anak yang berdiri disamping ranjang nisya.
“iya buk..”
“sintya kembali ke kelas dan hu ingat jangan beritahu hal ini kepada teman yang lain dulu agar rumor ini tidak menyebar..”
“baik buk!”
Sarah dan fitri yang mengintip hal itu pun ingin beranjak pergi dari tempat ia mengintip tapi… sarah pun terbangun dari pingasannya  langsung menggigit tangan nada yang berada di sampingnya.
“AWW… APA  YANG KAMU LAKUKAN NISYA!” teriak nada dengan sangat keras.

To be continue...


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »